Bola.net

Rabu, 20 Maret 2013

Seribu Alasan Untuk Mencintai (Klub) Sepakbola

Tuesday, 19 March 2013 11:34
Getty ImagesBeritabola.com Apa alasan utama anda mencintai sebuah klub sepakbola? Dari daerah yang samakah? Faktor sejarah klub tersebutkah? Apakah karena ada pemain pujaan di sana? Apa sajalah: sah.

Berpuluh-puluh tahun silam, faktor geografis menjadi satu-satunya alasan untuk mendukung klub tertentu. Misalnya kalau anda tinggal di Liverpool, maka kemungkinannya adalah pendukung Liverpool, Everton atau Tranmere. Kalau anda berasal dari London timur, maka hampir pasti West Ham adalah klub anda. London utara kalau bukan Arsenal ya Tottenham. London barat ada Chelsea, Fulham atau QPR. Birmingham ada Birmingham dan Aston Villa. Di kawasan Manchester tentu saja ada United, City, Bolton, Oldham, dan Bury sebagai pilihan-pilihannya.

Di Inggris, Manchester United kemungkinan adalah klub pertama yang membongkar batasan geografis ini. Bukan lewat rancangan, melainkan lewat nahas yang mengenaskan: kecelakaan pesawat di Munich tahun 1958.

Separuh tim yang disebut sebagai "Busby Babes" -- atau anak-anak asuhan (Matt) Busby -- tewas. Dua di antara yang selamat tidak pernah bermain bola lagi. Padahal tim ini sedang menuju kematangan. Mereka menang kompetisi liga utama tahun 1955/56, 56/57, dan kemungkinan akan memenangi yang ketiga kalinya tahun itu.

Mereka mulai menggetarkan Eropa. Tahun sebelumnya, sebagai anak bawang, mereka sudah mencapai semifinal apa yang sekarang di sebut Liga Champions. Ketika kecelakaan terjadi, lagi-lagi mereka baru saja sampai ke semifinal. Klub-klub Eropa saat itu tidak tahu cara menghadapi kemunculan Busby Babes yang bermain penuh imajinasi remaja yang menginjak dewasa, bergairah, bertenaga, cepat, sekaligus berketrampilan tinggi.

Busby Babes diperkirakan akan mendominasi sepakbola Inggris dan Eropa untuk bertahun-tahun ke depan. Mereka-lah yang membuka mimpi, bahwa yang dinamakan Treble bisa dicapai. Tetapi kecelakaan itu memusnahkan semuanya. Dan yang berduka bukan hanya Manchester United tetapi seluruh Inggris, (bahkan Inggris Raya), karena waktu itu pilar tim nasional Inggris separuhnya ada di klub ini. Musnah pula mimpi Inggris untuk bisa menjadi juara Piala Dunia.

Tragedi itu menjadi tragedi nasional. Selama berminggu-minggu menjadi berita utama radio dan media cetak Inggris. Duka nasional yang mengalir menjadi sungai kesedihan dan kemudian lautan simpati. Ketika simpati itu berubah menjadi imajinasi akan mimpi yang tak akan pernah terwujud, lahirlah Manchester United baru, dengan pendukung mengurat mengakar di seluruh negeri. Batasan geografis itu runtuh sudah.

Berpuluh-puluh tahun kemudian, ketika era komersial sepakbola menjadi bagian kental persepakbolaan Inggris, Manchester United menenggak keuntungan dari tragedi itu karena mereka mempunyai pendukung di mana-mana, terbesar di Inggris Raya. Tragedi Munich itu diceritakan turun temurun layaknya legenda oleh para pendukungnya di seluruh negeri. Hingga kemudian Manchester United menjadi klub Inggris pertama yang menjadi juara Liga Champions di tahun 1968, cerita itu masih mendominasi dunia sepakbola amatir anak-anak di Inggris.

Klub kedua yang meruntuhkan batas geografis ini adalah Liverpool. Klub inilah yang pertama merasakan manfaat televisi untuk meluaskan jaringan pendukungnya. Selama tahun 1970-an dan 1980-an merekalah raja dirajanya persepakbolaan Inggris (dan juga Eropa). Dalam hitungan dua dekade itu mereka memenangi kompetisi liga utama 11 kali, 3 Piala FA, 4 Piala Liga, 2 Piala UEFA, dan 4 Liga Champions. Semuanya ada di televisi. Setidaknya, untuk pertandingan yang penting dan menentukan.

Bukan sekadar pertandingannya, tetapi berita seputar kesuksesan Liverpool juga menjadi santapan sehari-hari. Wajar saja. Bukankah tragedi, kisah sukses, dan segala hal yang di luar kewajaran selalu menjadi cerita yang mengasyikkan untuk dikonsumsi dan memantik imajinasi?

Dominasi yang tak terbantahkan ini menelusup ke imajinasi anak-anak penggemar bola yang dibesarkan di masa-masa itu. Anak-anak rupanya suka dan secara instingtif mengasosiasikan diri dengan kemenangan. Dari Southampton di ujung selatan hingga Newcastle di ujung utara, di setiap kota, selalu ada pendukung Liverpool dalam jumlah besar. Kepopuleran mereka menusuk daerah-daerah tradisional milik klub-klub besar. Ini menjawab keheranan saya ketika pertama kali datang untuk menetap di Inggris hampir 16 tahun silam, mengapa teman-teman seusia saya (di kantor) banyak yang menjadi pendukung Liverpool, padahal mereka tidak berasal dari kota itu.

Tentu saja penyebab seseorang mendukung klub tertentu tidaklah kemudian harus karena faktor-faktor di atas. Yang tertulis di atas adalah yang bisa terjelaskan. Sementara penyebab lain bisa bermacam-macam dan bagi saya terkadang misterius.

Ada yang berawal mula karena pemain favoritnya bermain di klub tertentu. Dan ketika pemain tersebut meninggalkan klub yang bersangkutan, kesetiaan pendukung itu tetap bertahan. Ada yang berawal karena menyukai pelatihnya. Ada yang berawal karena suka dengan nama klub. Ada yang suka dengan sejarah klub. Mungkin permainan menggiurkan. Mungkin kasihan melihat klub yang sengsara kalah terus menerus. Dan di era sepakbola komersial, banyak yang menjadi pendukung klub tertentu karena agresivitas klub untuk merekruit pendukung baru. Semua sah-sah saja. Seperti jatuh cinta, ada sekian ribu macam pemantiknya.

Kalau tidak, bagaimana kita bisa menjelaskan, mengapa di Indonesia misalnya, ada penggemar klub-klub Eropa yang sedemikian fanatiknya. Kajian sejarah, sosiologis, psikologis, antropologis atau apapun namanya, akan kerepotan untuk dengan masuk akal menjelaskannya.



Pernah saya mendapat e-mail sekian tahun silam dari seorang penggemar bola yang mengatakan ia mendukung sebuah klub di Eropa karena tulisan saya. Saya sampai terheran-heran karena tentu saja saya bukan bermaksud merekrut pendukung untuk klub tersebut (dan saya tidak pernah menjadi bagian dari klub manapun). Saya tidak pernah membalasnya.

Apapun alasannya, anda telah jatuh cinta dan menjadi mendukung sebuah klub. Dan di era sepakbola komersial itu berarti anda menjadi pasar. Anda menjadi konsumen. Anda menghabiskan banyak waktu, tenaga dan uang untuk ikut menghidupi klub yang anda puja. Dari yang namanya cindera mata hingga menonton sepakbola (bahkan sekadar lewat televisi), semuanya menguntungkan klub yang anda dukung. Harga sebuah cinta.

Dan menjadi pendukung klub sepakbola itu lebih parah dari terjebak dalam perkawinan yang mengesalkan: anda tidak bisa selingkuh.

===

* Penulis tinggal di London. Akun twitter: @dalipin68
(dtc/din) Sumber: detiksport
 

Jumat, 15 Maret 2013

Akibat Bermain Bola

Akibat Bermain Bola

13276839481650176117
Siapa yang tidak kenal dengan permainan sepak bola? Tentu anda sudah sangat mengenal permaianan yang satu ini. Bermain bola seakan-akan adalah sebuah permainan luar biasa dan sangat di nanti-nanti oleh banyak para penggemar bola. Bahkan anda pun tentunya juga berkeinginan untuk menjadi pemain sepak bola.
Bermain sepak bola, merupakan sebuah olah-raga tendang bola kesana-kemari. Bola di giring oleh lawan dan menjadi aduan yang luar biasa seru. Penjaga gawang dengan tangkas menangkis bola lawan agar bola tidak mendekam di gawang bola. Para pemainnya pun tak ketinggalan berlari kesana-kemari mengejar dan memperebutkan bola.Tendang sana tendang sini beradu dengan bola. Bahkan beradu dengan kaki para pemain.
Namun tahukah anda, bermain bola itu berbahaya. Coba saja anda bayangkan jika anda menendang bola dengan kekuatan super power, maka bola akan terlempar dengan sangat kuat ke gawang lawan beserta tubuh anda  terbawa bola.Akhirnya, anda pun tersangkut di gawang bola. Bisakah anda membayangkannya?
13276848251377889347
Bahaya ke dua adalah saling tonjok-menonjok! Budaya ini sudah turun-temurun serta mendarah daging. Tonjok-menonjok akibat berebut bola, dapat berakibat fatal. Muka memar, bibir memble, jontor, pegal-linu pun datang menyerang?!. Parahnya lagi, hidung berdarah dan adu kaki menjadi primadona ketika tonjok-menonjok terjadi. Alhasil, gawat darurat adalah andalan utama.
1327685229852583448
Bermain sepak bola memang terlihat sangat gagah dan macho!. Tetapi bermain bola membuat keringat mengucur deras. Bau keringat pun,  sangat luar biasa. Apa lagi jika anda memiliki problem bau badan yang sangat menyengat. Tentu hal ini sangatlah mengganggu dalam bermain bola. Tetapi siapa yang peduli? hah! tak ada yang peduli. Acara saling peluk-memeluk tetap saja berlangsung jika bola berhasil masuk ke gawang lawan. Bagaimana jika anda memeluk lawan anda? Sudah pasti lawan anda akan memaki anda,”dasar asem?!”. Apa kata dunia?????
1327685718656877579
Hasil akhir dari bermain bola adalah mendapatkan piala dalam sebuah pertandingan sepak bola. Piala merupakan sebuah penghargaan yang mengangakat prestise para pemain bola. Dan bila piala ini menjadi barang rebutan dalam satu team, maka tak ayal lagi mereka saling berebut untuk membawa  pulang ke rumahnya.Pertengkaran dan adu mulut, tak dapat di hindarkan. Masing-masing orang merasa berhak untuk membawa pulang piala ke rumah masing-masing.  Mungkinkah hal ini terjadi?

Pemain Terbaik Bola Voli

Giba

 
 
 
 
 
 
14 Votes


Gilberto Godoy Filho Amauri de, yang dikenal sebagai Giba (lahir 23 Desember 1976 di Londrina), adalah seorang profesional Brasil pemain bola voli.
Giba debutnya di negaranya untuk klub seperti Curitibano, Cocamar, Chapecó, São Caetano, Nipomed, Olympikus dan Minas. Dia kemudian pindah ke Italia, diakuisisi oleh Yahoo! Ferrara, bermain Divisi Top Italia (Serie A1). Setelah dua tahun dengan tim itu, ia menandatangani kontrak dengan Noicom BreBanca Cuneo (2003). Pada tahun 2006 ia memenangkan Piala Italia, di mana dia memenangkan Most Valuable Player. Pada musim panas 2007 ia meninggalkan Italia untuk bermain dengan Iskra Odintsovo.
Ia bermain di Brasil dari 2009, dengan Pinheiros.
Untuk sebagian besar tahun 2000-an, dia secara luas dianggap sebagai salah satu pemain voli terbaik di dunia.
Dengan tim nasional Brasil ia telah memenangkan total 7 Piala Amerika Selatan, 3 Piala Amerika, 8 Liga Dunia, 2 Grand Championship Piala, tiga Kejuaraan Dunia (2002, 2006, 2010) dan medali emas di Olimpiade 2004 di Athena ,  medali perak pada Olimpiade 2008 di Beijing dan juga medali perak di Olimpiade 2012 di London.
Setelah Olimpiade 2012, ia pensiun dari tim nasional Brasil.
Awards

Club

National team

Individual awards

KEHIDUPAN PRIBADI
Giba lahir di Londrina, namun dibesarkan di Curitiba.
Sejak 2003 ia menikah dengan Rumania-Brasil voli mantan pemain internasional, Cristina Pîrv . Mereka memiliki 2 anak bersama-sama, putri Nicoll (8) dan Patrick anak (4).
Dia bekerja dengan anak-anak melawan leukemia. Dia didiagnosis dengan penyakit ini ketika ia berumur enam bulan.

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Giba

Pengertian Dan Sejarah Permainan Bola Voly

Pengertian dan Sejarah Permainan Bola Voli

By admin On August 31, 2011 Under Olah Raga Pengertian
Bola Voli adalah olahraga tim yang dimainkan oleh dua tim. Masing-masing tim terdiri dari 6 pemain aktif dan tiap tim dipisahkan oleh net. Setiap tim mencoba untuk membuat poin dengan cara menjatuhkan bola ke lapangan lawan yang diselenggarakan di bawah aturan.

Sejarah  Permainan Bola Voli
Awal permainan bola voli dan penemunya
Permainan bola voli pertama kali muncul pada tahun 1895 oleh William C. Morgan,  seorang direktur dan pembina pendidikan jasmani YMCA (Young Men Christian Association) di Massachusetts, Amerika Serikat. Ia menemukan sebuah permainan bernama ‘mintonette’ untuk memenuhi keinginan para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena hanya membutuhkan sedikit ketrampilan dasar, mudah dikuasai dalam jangka waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain dengan berbagai tingkat kebugaran.
Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Perkembangan permainan bola voli
William G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar mencapai cabang olahraga yang dipertandingkan.Tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola voli di Negara Amerika Serikat. Pada saat perang dunia I tentara-tenatra sekutu menyebarluaskan permainan ini ke Negara –negara Asia dan Eropa terutama negarea Jepang, Cina, India, Filipina, Perancis, Rusia, Estonia, Latvia, Ceko-slovakia, Rumania, Yugoslavia dan Jerman.
Dalam perang dunia II permainan ini tersebar luas di seluruh dunia terutama di Eropa dan Asia. Setelah perang dunia II prestasi dan popularitas bola voli di USA menurun, sedang di Negara lain terutama Eropa Timur dan Asia berkembang sangat cepat dan massal.
Mengingat turnamen bola voli yang pertama (1947) di Polandia pesertanya cukup banyak, maka pada tahun 1948 I.V.B.F (international volley ball federation) didirikan yang beranggota 15 negara. Kemudian permainan ini terus berkembang hingga sekarang.

Nama ‘bola voli’
Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket. Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dalam satu tim. Pada tahun 1896 nama permainan ini diubah oleh Alfred T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying).

Sejarah Permainan Bola Voli di Indonesia
Pengenalan bola voli di Indonesia
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya. Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri.

Perkembangan voli di Indonesia
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalam maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. Setelah tahun 1962 perkembangan bola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan dengan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.

Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya.  Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.

Peraturan Permainan Bola Voly

Peraturan Teknis
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.

Aturan permainan dari bola voli adalah:

  1. Dalam permainan bola voli terdapat dua buah tim yang yang saling berhadapan. Jumlah pemain yang terdapat pada masing-masing tim adalah 6 orang. Selain itu, dalam satu tim biasanya juga membawa 3 hingga 6 orang pemain cadangan. Biasanya, permainan dimulai dengan menggunakan sistem coin toss, yaitu wasit melemparkan koin dua sisi ke udara, kemudian menangkapnya kembali dalam keadaan ditutup dengan tangan. Kedua perwakilan tim akan diminta untuk menebak gambar sisi koin yang tampak. Bagi yang jawabannya benar, maka timnyalah yang berhak menjadi server (yang melakukan servis pertama kali).
  2. Untuk melakukan servis, seorang pemain dari tim server yang berada di posisi 1 bersiap ke luar garis tepi belakang lapangan. Pemain tersebut melempar bola ke udara, kemudian memukulnya hingga melambung dan jatuh di area lawan (menyeberangi net), dan tidak boleh keluar dari garis lapangan lawan yang telah ditentukan. Jika keluar garis maka bola tersebut akan dinyatakan keluar atau “out”, dan pihak lawan akan mendapat satu poin. Setelah bola sampai di area lawan, maka pihak lawan akan menerima atau menahan bola tersebut dengan cara “bump” atau “pass” (passing). “Bump” atau “pass” adalah menahan bola dengan menggunakan kedua lengan yang disatukan ke arah depan (passing). Dalam keadaan terpaksa, penerimaan bola dapat dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh mana saja.
  3. Jika bola belum menyeberang ke area lawan setelah pukulan ketiga, maka akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Maka bola akan berpindah ke tim lawan, dan tim lawan-pun akan memperoleh poin tambahan.
    1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
    2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
Beberapa kesalahan yang paling umum termasuk:
  • Disebabkan bola menyentuh atau jatuh di luar daerah lawan atau tanpa terlebih dahulu melewati atas net.
  • Menangkap atau menjatuhkan bola.
  • Double Hit: Dua kontak dengan bola yang dibuat oleh pemain yang sama.
  • Empat kali kontak berturut-turut dengan bola yang dibuat oleh tim yang sama.


Formasi Permainan
Formasi Permainan Bola Voli
Pemain nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero. Berikut adalah pengertiannya:
-          Tosser atau pengumpan orang yang bertugas untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke lapangan sepanjang permainan.
-          Spiker bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan.
-          Libero adalah pemain bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men-smash bola ke seberang net.
-          Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

Lamanya Permainan
Setiap regu harus mengumpulkan angka sampai 25 dalam satu set. Untui regu pemenang dapat digunakan 2 sistem;
  1. Two winning set, yaitu pertandingan berakhir dengan salah satu regu memperoleh dua set kemenangan langsung
  2. Three winning set, yaitu pertandingan berakhir jika salah satu regu memperoleh tiga set kemenangan langsung

Jenis Pelanggaran
Jenis pelanggaran dalam permainan voli adalah seperti berikut;
  1. Memengaruhi wasit
  2. Berbicara tidak sopan terhadap lawan atau wasit
  3. Sering menegur wasit
  4. Menerima petunjuk dari luar lapangan pada saat pertandingan berlangsung
  5. Meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit

Pormasi Bola Volly

Bola Voli IX (Formasi Bermain)

FORMASI
4-2, 6-2, dan 5-1 adalah tiga macam formasi standar yang dikenal dalam permainan bola voli. Untuk pertandingan pada kelas pemula, biasanya menggunakan formasi yang pertama, yaitu formasi 4-2. Sedangkan pada permainan kelas tinggi, biasanya menggunakan formasi 5-1. Angka-angka tersebut mengarah pada jumlah pemain yang akan berperan sebagai spiker dan setter.
Formasi 4-2
Yang dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang pemain yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan sebagai setter. Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian depan.

Formasi 6-2
Pada formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang sama, dua dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter. Intinya, formasi 6-2 ini sama dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki 4 orang pemain yang berperan sebagai spiker dan 2 orang pemain sebagai setter. Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada formasi 6-2 ini adalah pemain yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan masuk ke depan untuk menjadi setter.

Formasi 5-1
Pada formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang,maka tim tersebut akan memiliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker.

latihan fisik bola voly

BENTUK-BENTUK LATIHAN FISIK BOLA VOLI



1.      Latihan fisik secara umum
A. Sistem Pelatihan Fisik Umum
·         Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ tubuh,    sehingga memudahkan upaya pembinaan dan peningkatan semua aspek pelatihan pada tahap berikutnya.
·         Persiapan fisik khusus bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan gerak yang lebih baik menuju pertandingan.
·          Peningkatan kemampuan kualitas gerak khusus pemain. Pada tahap ini pelatihan bertujuan untuk memahirkan gerakan kompleks dan harmonis yang dibutuhkan setiap pemain untuk menghadapi pertandingan.
Cara Terbaik untuk Mempersiapkan Kondisi Fisik Umum Pemain
1. Program Latihan Lari
            Latihan lari sangat penting dan baik untuk mengasah kemampuan kerja jantung,   paru paru, dan kekuatan tungkai. Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit tanpa berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain.
2. Program Latihan Senam
            Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan persendian harus mendapat perhatian. Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan untuk memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara bergantian.
3. Program Latihan Loncat Tali
            Latihan ini sangat baik untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat. Proses latihan dapat dilakukan dengan loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari biasa), loncat dua kaki, dan masih banyak bentuk variasinya.
4. Program Latihan Gabungan
            Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti bangku, gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan ini adalah membina dan meningkatkan kamampuan dan keterampilan gerak pemain sebagai upaya untuk pengkayaan gerak. Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan dalam permainan bola voli, di samping memberikan prioritas pada pembinaan aspek-aspek kelincahan, kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam bola voli.
5. Latihan Pemanasan
            Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi latihan pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar akan memberikan pengaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme peredaran darah, dan pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung untuk kerja berat selanjutnya. Di samping itu, sangat penting untuk menghindari terjadinya berbagai cedera otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.
Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk:
            Lari jarak pendek yang bervariasi seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan ke samping.
            Melakukan gerakan-gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang, depan, lengan, pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dll.
            Kualitas peregangan harus dilakukan dengan pelan sampai terasa terjadi proses peregangan pada bagian otot dan persendian yang dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot atau persendian.
6. Latihan Pendinginan
            Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku.
            Bentuk latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul. Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar.
2.      Latihan Fisik Secara Khusus
A.    Latihan Kekuatan
1. Push up (telungkup dorong angkat badan)
    Tujuan : untuk melatih kekuatan otot lengan.
    Cara melakukan :
·         Tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang dengan ujung
kaki bertumpu pada lantai.
·         Kedua telapak tangan menapak lantai di samping dada, jari ± jari
menghadap ke depan, siku ditekuk.
·         Angkat badan ke atas hingga kedua tangan lurus, sementara posisi
kepala, badan, dan kaki berada dalam satu garis lurus.
·         Badan diturunkan kembali dengan cara menekuk lengan, sementara
posisi kepala, badan, dan kaki tetap lurus tidak menyentuh lantai.
·         Gerakan ini dilakukan berulang ± ulang sampai tidak kuat.
             2. Latihan kekuatan otot perut( sit-up)
     Tujuan : untuk melatih kekuatan otot lengan dan bahu.
                 Cara melakukan :
·         Sikap awal tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, jari ± jari berkaitan di
belakang kepala, dan pergelangan kaki dipegangi teman.
·         Angkat badan ke atas sampai posisi duduk, kedua tangan tetap berada di
belakang kepala.
·         Badan diturunkan kembali ke sikap awal.
·         Gerakan ini dilakukan berulang ± ulang sebanyak mungkin.
3.  Latihanototpunggung(back up)
     Tujuan : untuk melatih kekuatan otot punggung
     Cara melakukan :
·         Sikap awal tidur terlungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang, kedua tangan dengan jari ± jari berkaitan diletakkan di belakang kepala, pergelangan kaki dipegang oleh teman
·         Angkat badan ke atas sampai posisi dada dan perut tidak lagi menyentuh  lantai , kedua tangan tetap berada di belakang kepala.
·         Badan diturunkan kembali ke sikap awal.
·         Gerakan ini dilakukan berulang ± ulang sebanyak mungkin.
B.     Latihan Kelenturan
1.Latihan kelenturan leher secara dinamis
   Tujuan : melatih kelenturan otot ± otot leher.
   Cara melakukan :
·         Miringkan kepala kesamping kiri dan kanan, sentuhkan telinga kiri ke bahu kiri
      dan telingan kanan ke bahu kanan lakukan gerakan sebanyak 2x 8 hitungan
·         Gerakkan kepala menunduk ke depan, dagu menyentuh dada, dan gerakkan ke
belakang hingga menengadah lakukan sebanyak 2x 8 hitungan
·         Tengokkan kepala ke kanan dan ke kiri lakukan sebanyak 2x 8 hitungan
·         Putar kepala ke samping kirir dan kanan. Satu putaran 4 hitungan lakukan
gerakan sebanyak 2x 8 hitungan
2.  Latihan kelenturan sendi bahu secara dinamis
    Tujuan : melatih persendian dan otot bahu serta meluaskan gerakan bahu
    Cara melakukan :
·         Mula ± mula berdirir tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu, dan kedua tangan disamping badan
·         Kemudian rentangkan kedua tangan lurus kesamping, lalu putarlah kedua lengan tersebut dari mulai putaran perlahan ± lahan kemudian cepat dan putaran dari kecil kemudian membesar
·         Gerakan ini dilakukan mulai dari gerakan memutar lengan kearah kanan sebanyak 8 hitungan, kemudian dilanjutkan dengan gerakan memutar lengan kea rah kiri sebanyak 8 hitungan
3.      Latihan kelenturan batang tubuh secara dinamis
      Tujuan : melatih kelenturan otot ± otot batang tubuh
            Cara melakukan :
·         Letakkan tangan di pinggang, lalu bengkokkan badan kesamping kiri dan kanan
 sebanyak 8 hitungan
·         Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus, bengkokkan badan  ke  samping kiri dan sebanyak 2v 8 hitungan
·         Letakkan tangan di pinggang dan putar ke kiri dan kanan 2v 8 hitungan
·         Tangan di atas kepala, telapak tangan rapat, lengan lurus, putar ke kiri dan                kanan 2x8 hitungan
C.    Latihan Kecepatan
1.      Kecepatan (Speed)
Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dengan waktu sesingkat-singkatnya. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga yang sangat mengandalkan kecepatan, seperti lari pendek 100 m dan lari pendek 200 m.
Kecepatan dalam hal ini lebih mengarah pada kecepatan otot tungkai dalam bekerja. Contoh latihannya adalah  :
·         lari cepat 50 m
·         lari cepat 100 m
·         lari cepat 200 m
D.    Latihan Daya Tahan
1.      Daya tahan (Endurance)
Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem aerobik dalam proses pemenuhan energinya.
Latihan untuk melatih daya tahan adalah kebalikan dari latihan kekuatan. Daya tahan dapat dilatih dengan beban rendah atau kecil, namun dengan frekuensi yang banyak dan dalam durasi waktu yang lama. Contoh latihan untuk daya tahan:
·         lari 2,4 km.
·         lari 12 menit.
·         lari multistage.
·         angkat beban dengan berat yang ringan namun dengan repetisi dan set yang banyak.
·         lari naik turun bukit
3. Teknik Dasar
a.      Servis
Servis pada zaman sekarang bukan lagi sebagai awal dari suatu permainan atau sekedar menyajikan bola, tetapi sebagai suatu serangan pertama bagi regu yang melakukan servis. Servis terdiri dari servis tangan bawah dan servis tangan atas.Servis tangan atas dibedakan lagi atas tennis servis,floating dan cekis.
·         servis tangan bawah
1. Mula-mula pemain berdiri dipetak servis dengan kaki kiri lebih kedepan dari kaki    kanan.
            2. Bola dipegang dengan tangan kiri
            3. Bola dilambungkan tidak terlalu tinggi,tangan kanan ditarik ke bawah belakang
4. Setelah bola kira-kira setinggi pinggang,lengan kanan diayunkan lurus kedepan untuk  memukul bola
 5. Telapak tangan menghadap bola dan tangan ditegangkan untuk mendapat pantulan yang sempurna, tangan dapat pula menggenggam.
·         Tennis servis
1.  Sikap persiapan dimulai dengan mengambil posisi kaki kiri lebih kedepan, kedua lutut   agak rendah.
2.  Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola,tangan kirimenyangga bola,tangan kanan diatas bola.
3.  Bola dilambungkan dengan tangan kiri kira-kira 1/2 meter diatas kepala.
4.  Tangan kanan ditarik kebelakang atas kepala,menghadap depan.
5.  Lakukan gerakan seperti mensmesh bola,perhatian terpusat pada bola.
6.  Lecutan tangan diperlukan pada saat perkenaan bola.
·         Floating servis
1.  Posisi kaki sama seperti tennis servis.
2.  Tangan kiri memegang bola dan tangan kanan disamping setinggi pelipis.
3.  Dengan tangan kiri bola dilambungkan ssedikit kesamping kanan tidak terlalu tinggi.
4.  Setelah bola melambung keatas setinggi kepala, tangan kanan dipukulkan pada bagian tengah bola.
5.  Pukulan float dapat dilakukan dengan beberapa cara:
               à Dengan tumit tangan
               à Dengan tangan, dimana ibu jari dilipat kedalam dan menempel pada telapak tangan
               à Memukul dengan tangan tergenggam.
·         Cekis
1.  Sikap permulaan dengan mengambil sikap berdiri menyamping dengan tubuh bagian kiri lebih dekat  kejaring.
2. Bola dipegang tangan kiri dan kanan.
3. Saat bola dilambungkan, badan diliukkan sedikit kebelakang dan lutut ditekuk.
4. Kedua tangan dijulurkan kearah samping bawah kanan dalam keadaan memegang bola.
5. Bola dilambung keatas kepala dengan kedua belah tangan.
6. Setelah bola lepas, tangan kanan ditarik kesamping kanan bawah, liukkan badan kekanan.
7. Berat badan ada dikaki kanan,telapak tangan menghadap keatas
8. Setelah bola ada pada jangkauan tangan,secepatnya bersama sama lengan,liukkan badan kesamping kiri.
9. Perkenaan bola bagian bawah belakang bola,pukulan bola dibantu liukkan badan dan lecutan tangan.
è Service ada beberapa macam:
Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah.
Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat pendek.
Yang perlu diperhatikan dalam service
·         Sikap badan dan pandangan.
·         Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
·         Saat kapan harus memukul bola.
b.       Passing
  • Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
    • Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
  • Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
    • Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
    • Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk lengkungan setengah bola.
    • Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
    • Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan
    • Menggunakan gerakan kaki untuk menambah power
c.       Smash (spike)
Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal (2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : “ Smash adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .” (2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan . “ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.
d.      Membendung (blocking)
Bola yang melewati tangan bloker
Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:
  • Jongkok, bersiap untuk melompat.
  • Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.
  • Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu regu untuk bergantian melakukan block.
Block ada dua macam. 1. block tunggal 2. block ganda Block tunggal adalah membendung bola yang dilakukan oleh satu orang pemain Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang pemain atau lebih.Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan block ganda antara lain adalah memadukan langkah kaki dan kerjasama antar blocker dalam menentukan waktu lompatan dan arah pergerakan bola.